R. A. KARTINI DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF

Rp 130.000

0 out of 5

Munculnya karya baru sebuah e-book tentang Kartini dari Monash University yang berjudul Kartini The Complete Writings 1898-1904 Edited and Translated by Joost Cote (terbit pertama tahun 201 4 dan dishare ke publik dalam bentuk pdf buku tahun 2021 ) rupanya telah memantik nasionalisme Saudara Dr. Esti Ismawati, MPd dkk untuk kembali membaca, memahami, dan menelaah pemikiran RA Kartini yang memang sangat diperlukan bagi bangsa Indonesia yang secara kodrat menjadi tempat lahirnya Kartini.

 

Mengenang atau memperingati hari Kartini pada tanggal 21 April setiap tahunnya selayaknya bukan hanya menitikberatkan pada aspek lahiriah formal dengan berkonde, melainkan juga merenungkan secara jernih pikiran-pikiran apa sesungguhnya yang dibawa Kartimi dalam kehidupan singkatnya. Selama ini Kartini hanya dikenal dan dikenang sebagai pahlawan emansipasi Wanita di Indonesia. Soal apa persisnya pikiran-pikiran itu dan bagaimana Kartini merumuskannya belum pernah benar-benar diungkap kecuali untuk mereka yang berinisiatif mencari tahu sendiri. Semoga apa yang ditulis oleh Dr. Esti Ismawati, MPd dari Universitas Widya Dharma Klaten dan kawan-kawan dosen dari UGM, UNS, UNAIR, UNDIP, UIN Walisongo Semarang, Univ. Dian Nuswantoro Semarang, UMP Purwokerto, Universitas Tidar Magelang, UNSRI Palembang, IAIN Surakarta, Lembaga Budaya dan Adat Keraton Surakarta, UPS Tegal, STKIP PGRI Jombang, dan Guru SD di Bandung ini merupakan tulisan yang dapat dikatakan sebagai bentuk rekonstruksi dan hakikat perjuangan Kartini.

 

Saya menyambut baik hadirnya buku KARTINI DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF yang ditulis para dosen di tengah pandemic covid 1 9 yang hingga kini belum merada. Semangat mereka perlu mendapatkan apresiasi dari khalayak dengan membaca buku ini. Saya berpendapat bahwa buku ini merupakan “Sebuah buku yang sangat penting bagi sejarah perempuan Indonesia yang gigih mewujudkan emansipasi khususnya dalam bidang Pendidikan” yang layak untuk dibaca.

 

Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

 

Prof. Ocky Karna Radjasa, MSc, PhD

Category: . Tag: .

Description

Ibu kita Kartini, putri sejati, putri Indonesia, harum namanya. Ibu kita Kartini, pendekar bangsa, pendekar kaumnya untuk merdeka. Wahai Ibu kita Kartini, putri yang mulia, sungguh besar cita-citanya, bagi Indonesia. Seperti mantra, lagu itu selalu mengingatkan dan menyegarkan kesadaran bersama, bagaimana seharusnya menjadi putri sejati, pendekar bangsa, pendekar kaumnya, putri yang mulia, putri Indonesia yang bercita-cita besar, bagi Indonesia.

Banyak hal yang telah terjadi pada masa lalu, sesuatu yang menjadi sejarah, dibicarakan dan dikaji ulang. Beberapa hal diperdebatkan ulang, bahkan secara periodik per tahun, untuk menguji posisi kita sekarang dan ke depan. Kemudian, banyak hari dikukuhkan sebagai hari tertentu, hari kemerdekaan, hari lahir Pancasila, hari lingkungan hidup, hari pendidikan nasional, hari kebangkinan nasional, dan sebagainya, termasuk di dalamnya hari Kartini, 21 April. Ada hari yang diperingati secara nasional, ada hari yang diperingati sedunia, dan ada hari yang hanya diperingati oleh kelompok-kelompok masyarakat tertentu.

Dapat dipahami bahwa penghargaan terhadap peristiwa sejarah, tokoh sejarah, atau apa pun yang dianggap penting bagi suatu bangsa dan negara, tidak pernah sama. Hal tersebut bergantung pada beberapa hal. Pertama, bergantung politik dan kepentingan negara untuk merayakannya atau tidak. Kedua, bargantung posisi dan aspirasi masyarakat dalam melihat peristiwa sejarah tertentu. Ketiga, bisa bergantung dari dialektika kedua posisi sebelumnya. Kasus Kartini, misalnya, terlepas dari kontradiksi dan beberapa kasus terkait dengan sejarah hidup Kartini, dalam sejarahnya, negara (terhitung sejak pemerintah kolonial) berkepentingan untuk memiliki “subjek nasional perempuan” yang diharapkan menjadi model keperempuanan Indonesia.

Buku ini berisi atau merupakan sekumpulan tulisan yang membicarakan Kartini dalam beberapa perspektif. Akan tetapi, jika ditarik garis besarnya, terdapat tiga ajakan. Pertama, ajakan-ajakan yang bersifat normatif, terutama hal-hal yang bersifat religius dan psikologis (terkait dengan karakter). Kedua, ajakan dan/atau pandangan dalam perspektif teori tertentu, mulai dari feminisme, kebudayaan, linguistik atau hal-hal dalam dimensi kesejarahan. Ketiga, ajakan yang bersifat pikiran atau gagasan-gagasan yang dibayangkan lebih kondusif sesuai dengan perubahan zaman.

Additional information

Judul

R. A. KARTINI DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF

penulis

Trisna Kumala Dewi, dkk

ISBN

978-623-7761-13-6

cetakan

Agustus, 2021

halaman

xv + 374

Reviews

There are no reviews yet!

Be the first to write a review

*

Delivery and Returns Content description.
logo-gambang-footer

Jika Anda Merasa Kesusahan dalam Berbelanja Buku dari Website Kami Silakan Order Melalui Nomor WhatsApp Berikut : 0856-4303-9249

Top