Sastra dalam Berbagai Perspektif

Rp 120.000

0 out of 5

Pandangan Wellek dan Warren yang dalam studi sastra cenderung ditempatkan sebagai pendekatan objektif (Abrams, 1999) yang menempatkan sastra sebagai entitas yang otonom memiliki pengaruh yang kuat dalam studi sastra di Indonesia. Kuatnya pengaruh pendekatan ini tampaknya berkait erat dengan kenyataan bahwa studi kesastraan, khususnya di tingkat sarjana, menyatu dengan studi bahasa. Penyatuan itu terjadi karena studi sastra bertolak dari bahan dasar yang sama dengan studi bahasa, yaitu bunyi.

Studi-studi yang menyatukan bahasa dan sastra masih terus berlangsung hingga kini, misalnya tampak dalam berbagai artikel yang dimuat di jurnal bahasa dan sastra, baik jurnal nasional maupun jurnal internasional. Jurnal nasional yang bisa disebut antara lain adalah  Adabiyyāt (diterbitkan oleh Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Yogyakarta), Litera (diterbitkan oleh Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta), juga jurnal-jurnal yang diterbitkan oleh Balai Bahasa di berbagai provinsi di Indonesia. Meskipun nama jurnalnya bahasa dan sastra (kadang tergabung juga dengan pengajarannya), harus diakui juga bahwa tidak semua artikel di jurnal-jurnal itu menempatkan bahasa dan sastra secara integratif, ada juga yang kompilatif. Jurnal internasional yang membahas bahasa dan sastra misalnya adalah Language and Literature: International Journal of Stylistics diterbitkan oleh SAGE Publications Ltd, Papers on Language and Literature diterbitkan oleh Southern Illinois University Press.

Studi sastra yang merupakan bentuk pengembangan dari apa yang oleh Wellek dan Warren disebut pendekatan ekstrinsik, juga berkembang pesat. Di Indonesia, pendekatan ekstrinsik mula-mula dikenalkan oleh Sapardi Djoko Damono lewat buku Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas (1978), kemudian diikuti oleh Faruk dengan terbitnya buku Sosiologi Sastra: Dari Strukturalisme Genetik sampai Postmodernisme (1994). Bertolak dari pendekatan tersebut, berkembang pendekatan-pendekatan ekstrinsik lainnya, baik yang tercakup dalam pendekatan sosiologi sastra, pendekatan psikologi sastra, pendekatan sastra feminis, pendekatan poststrukturalisme, pendekatan postkolonialisme, maupun pendekatan kebijakan sastra.

Tulisan-tulisan yang terkumpul dalam buku ini berusaha mendekati karya sastra dengan berbagai perspektif yang semuanya dalam kategori pendekatan ekstrinsik. Dengan menggunakan pendekatan poskolonial, diintegrasikan dengan teori gastronomi, Bunga Tyas Ningrum mengamati fenomena kopi dalam hubungannya dengan sejarah kolonialisme yang tercatat dalam Babad Kopi Parahyangan. Fenomena kopi yang dinikmati sekarang ini, khususnya di Parahyangan, daerah pertama yang disebari biji kopi oleh pemerintah kolonial, tidak dapat dilepaskan dari sistem tanam paksa dan preanger stelsel yang menopangnya yang mengakibatkan penindasan dan penderitaan kaum pribumi di masa lalu. Gambaran itu diperkuat dengan penghadiran latar kolonial sangat terlihat di dalam novel ini seperti Batavia, Butenzorg, Mister Cornelis, dsb.

Category: . Tags: , .

Description

Aktivitas studi sastra telah dilakukan oleh para ahli sastra dari waktu ke waktu. Sejarah studi sastra menunjukkan bahwa aktivitas itu dilakukan oleh para ahli sastra dengan berbagai perspektif teoretis yang beragam. Dalam pengamatan Wellek dan Warren (1956), perspektif teoretis tersebut terwadahi dalam dua pendekatan besar, yaitu pendektan ekstrinsik dan intrinsik. Dalam pendekatan ekstrinsik, Wellek dan Warren mencatat adanya kajian sastra yang mempertimbangkan biografi pengarangnya; kajian yang menjadikan psikis pengarang sebagai dasarnya; kajian yang berfokus pada hubungan antara sastra dengan masyarakatnya; dan kajian yang menempatkan karya sastra sebagai satu bentuk pemikiran.

Adapun pendekatan intrinsik, yang oleh Wellek dan Warren dipandang sebagai pendekatan yang tepat dibanding pendekatan ekstrinsik, berfokus pada karya sastra itu sendiri. Tercakup dalam pendekatan ini di antaranya adalah pendekatan formalisme Rusia dan new criticism. Pendekatan Wellek dan Warren sendiri dikembangkan dari pendekatan Roman Ingarden, yang dikenal sebagai seorang ahli sastra yang mengembangkan pendekatan fenomenologis. Dalam pendekatan ini, kajian dimulai dari strata bunyi, berlanjut ke strata arti, strata objek-objek, strata dunia, (dan strata metafisik).

Dipelajarinya pendekatan sastra, khususnya  pendekatan intrinsik, bagi Wellek dan Warren, dimaksudkan sebagai landasan dalam melakukan kritik sastra, yaitu menilai baik buruknya karya sastra. Namun, selain menguasai pendekatan atau teori sastra tersebut, untuk bisa melakukan kritik sastra, seseorang juga harus mengetahui sejarah sastra. Untuk itu, menurut Wellek dan Warren, dalam melakukan studi sastra seseorang harus menguasai tiga cabang ilmu sastra tersebut dengan baik.

Additional information

Judul

Sastra dalam Berbagai Aspek

cetakan

Oktober, 2022

halaman

x+233 hlm

penulis

Dr. Pujiharto, dkk

Reviews

There are no reviews yet!

Be the first to write a review

*

Delivery and Returns Content description.
logo-gambang-footer

Jika Anda Merasa Kesusahan dalam Berbelanja Buku dari Website Kami Silakan Order Melalui Nomor WhatsApp Berikut : 0856-4303-9249

Top