“Aku tahu kau suka hal-hal gila dan irasional, seperti ayahmu dahulu. Ingatlah, bahwa setiap tanda selalu membawa isyarat. Setiap isyarat membawa kebenaran yang akan tenggelam,”
Cerpen Lawalata – Ferina Meliasanti
Berpangkal dari warna hidup manusia. Dilema dan lema yang berpusaran pada cerita akan mengantarkan pada sesuatu yang dekat dan mungkin terabaikan. Sisi-sisi lain manusia dielaborasi lalu dihadirkan dalam beragam bentuk persepsi. Mulai dari tubuh sebagai identitas keyakinan pada cerpen “Sunat”, hingga pertanyaan-pertanyaan tentang esensi sebuah relasi pada cerpen “Manusia Terakhir”. Semua disajikan dalam dimensi bernama keluarga. Keluarga yang tidak hanya memperlihatkan hubungan darah emosional. Lebih daripada itu, keluarga yang menghadirkan ekspresi cinta dan kebencian dalam bentuk pengalaman dan amatan. Keluarga yang kemudian dibaca dan dilafalkan sebagai: Keluarga Owig.
Setiap orang memiliki kesedihan dan kebahagiaannya masing-masing. Manusia sebagai pencerita dan tokoh cerita menjadi pelaku serta saksi atas prahara, pelik persaingan untuk saling menjatuhkan. Jiwa terampas oleh kecemburuan, keserakahan. Lantas bagaimana makna sebuah hubungan dalam guratan nasib penuh teka-teki? Semuanya ada di dalam buku kumpulan cerpen ini.
Parabel Carventes dan Don Quixote merupakan kumpulan cerpen karya Jorge Luis Borges yang diterjemahkan oleh Lutfi Mardiansyah.
Dipilih dan diterjemahkan dari Collected Fictions of Jorge Luis Borges (Penguin Books, London: 1999) dan The Book of Imaginary Beings (Penguin Books, London: 1974).
Berisi beberapa cerpen: “Zahir”, ” Pencarian Averroës”, “Aleph”, “Kitab Pasir”, “Yang Lain”, “Simurgh”, “Bahamut”, “Burak”, ” Haniel, Kafziel, Azriel, dan Aniel”, ” Uroboros”, ” Legenda”, dan sembilan cerpen lainnya.
Reviews
There are no reviews yet!